Sabtu, 15 Januari 2011

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENDIDIKAN


Banyak sekali pengertian pendidikan. Namun, sebelum kita tinjau lebih lanjut apa yang dimaksud dengan pendidikan dan apa saja fakror-faktor yang mempengaruhinya, terlebih dahulu kiranya  diterangkan dua istilah yang hampir sama, yaitu paedagogie dan paedagogiek.
-          paedagogie artinya pendidikan ; sedangkan
-          paedagogiek berarti ilmu pendidikan
Pedagogiek berasal dari kata Bangsa Yunani paedagogia yang berarti : “ pergaulan dengan anak-anak”. Paedagogos ialah seorang pelayan atau bujang pada zaman yunani kuno, yang  pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak ke dan dari sekolah. Juga dirumahnya, anak-anak tersebut selalu dalam pengawasan dan penjagaan dari para paedagogos itu. Paedagogos berasal dari kata paedos ( anak ) dan agoge ( saya membimbing, memimpin ).
Perkataan paedagogos  yang mulanya berarti “ rendah “ ( pelayan atau bujang ), sekarang dipakai untuk pekerjaan yang mulia. Paedagog ( pendidik atau ahli didik ) ialah seoarang yang tugasnya  membimbing anak dalam pertumbuhannya kearah dapat berdiri sendiri.
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir  pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan khususnya di Indonesia.

A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN
1.      Pendikan dari Segi Bahasa
Secara bahasa, pendidikan setara dengan kata Education ( B.inggris ) yang diambil dari kata Educere ( B.Latin ). Proses tranformasi ilmu pengetahuan dari orang yang dianggap memilikinya kepada mereka yang dianggap belum memilikinya.
Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, Pendidikan berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut bahasa Yunani : pendidikan berasal dari kata "Pedagogi" yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan "agogos" yang artinya membimbing "sehingga " pedagogi" dapat di artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak".
2.      Pendidikan dari Segi Istilah
Dari sisi istilah, pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan orang dewasa kepada mereka yang dianggap belum dewasa. Pendidikan adalah transformasi ilmu pengetahuan, budaya, sekaligus nilai-nilai yang berkembang pada suatu generasi berikutnya. Dalam pengertian ini, pendidikan tidak hanya merupakan transformasi ilmu, melainkan ia sudah berada dalam wilayah transformasi budaya dan nilai yang berkembang dalam masyarakat. Pendidikan dalam makna demikian, jauh lebih luas cakupannya dibandingkan dengan pengertian yang hanya merupakan transformasi ilmu.
Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
 Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
M.J. langeveld mengartikan pendidikan sebagai :
Setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan, yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan  anak atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksankan  tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa : sekolah, buku, peraturan hidup sehari-hari dan sebagainya ) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. (Wen Tantlain,1992:65)
Emile Durkheim mengartikan pendidikan sebagai :
Proses mempengaruhi yang dilakukan oleh generasi dewasa kepada mereka yang dipandang belum siap melaksanakan kehidupan sosial, sehingga sasaran yang ingin dicapai melalui pendidikan adalah lahir dan berkembangnya sejumlah kondisi fisik, intelektual dan watak tertentu yang dikehendaki oleh masyarkat luas maupun oleh komuniti tempat yang bersangkutan akan hidup dan berada. ( Sudardja Adiwikarta,1988:37 )
Crow & Crow mengartikan pendidikan sebagai :
Proses pengalaman yang memberikan pengertian, pandangan (insight) dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan ia berkembang. Dalam pendidikan terjadi interaksi antara kehendak, pikiran, perhatian, perasaan dan sebagainya pada diri anak didik. Interaksi tersebut menyebabkan modifikasi dalam sikap dan tingkah laku anak didik. Penyesuaian diri anak dengan linkungannya menyebabkan terjadinya perkembangan pribadi anak. Agar proses pengalaman menjadi efektif, diperlukan adanya bakat, kesanggupan dan kesempatan untuk berkembang. Pendidikan hanyalah pendorong kemampuan berkembang. Tugas pendidik hanyalah membimbing perkembangan pribadi anak serta melayani kebutuhan-kebutuhan anak didik.
3
Cryns mengartikan pendidikan sebagai :
Pertolongan yang diberikan oleh siapa yang bertanggung jawab atas pertumbuhan anak untuk membawanya ketingkat dewasa. Pendidkan berlangsung dalam suatu pergaulan antara pendidik dan anak didik. Dalam pergaulan itu, pendidik berusaha menolong anak dan membawanya ketingkat dewasa. Pendidik adalah siapa pun yang bertanggung jawab atas pertumbuhan anak didik, baik dirumah,sekolah,maupun masyarakat.
John Dewey mengartikan pendidikan sebagai :
Suatu proses pengalaman. Setiap manusia menempuh kehidupan, baik fisik maupun rohani. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, maka pendidikan merupakan proses yang membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan merupakan proses penyesuaian pada tiap-tiap phase. Pertumbuhan anak didik menghasilkan perkembangan pribadinya.
Ki Hajar Dewantoro mengartikan pendidikan sebagai :
Daya-upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti ( kekuatan batin, karakter ), pikiran  (intelek) dan tumbuh anak untuk memajukan kehidupan anak didik selaras dengan dengan dunianya. Maksud pendidikan ialah menuntun segala kekuatan kodrati anak didik agar menjadi manusia dan anggota masyarakat yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya untuk itu. Pertumbuhan budi pekerti, pikiran dan tubuh anak didik dituntun menurut peranan kodrati anak didik.
Bagaimanapun sempitnya pengertian pendidikan, namun masalah pendidikan merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan usaha dari manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaannya, dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup kepada genersi muda agar nantinya menjadi manusia  yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia, sesuai dengan sifat hakikat dan ciri-ciri kemanusiaanya.

 B.     FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
Didalam Ilmu pendidikan kiata mengenal beberapa macam Faktor Pendidikan . sementara ahli Pendidik membagi faktor-faktor pendidikan tersebut menjadi lima macam faktor. Ialah :
1.      Faktor Tujuan
2.      Faktor Pendidik
3.      Faktor Anak Didik
4.      Faktor Alat-alat
5.      Faktor Alam Sekitar (Milieu) Fak
Ada sementara ahli Pendidik membagi faktor-faktor pendidikan tersebut menjadi Empat faktor ialah :
1.      Faktor Tujuan
2.      Faktor Pendidik
3.      Faktor Anak Didik
4.      Faktor Alat-alat
1.      Faktor Tujuan
Perbuatan mendidik tidak boleh diadakan tanpa adanya kesanggupan dan tanpa disadari. Selain daripada itu perbuatn-perbuatan harus bertujuan meningkatkan tingkat kesusilaan anak didik. Adanya tujuan ini merupakan hakikat pendidikan. Pendidikan tidak dinamakan pendidikan kalau tidak mempunyai tujuan untuk mencapai kebaikan anak didalam arti yang sebenarnya.
2.      Faktor Pendidik
Siapakah yang pertama-tama dapat disebut pendidik? Maka tentu jawabannya: tiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Atau didalam arti khusus : pendidik ialah orang dewasa yang terhadap anak tertentu mempunyai tanggung jawab pendidikan.
5
Adapun yang dikatakan dewasa ialah bila anak itu sudah mencapai umur tertentu menurut ukuran umum disuatu daerah tertentu dan mempunyai kedewasaan mental atau rohani. Hakekat pendidikan itu terletak pada adanya kewibawaan pendidik dan hubungan kewibawaan antara pendidik dan anak-anak didik.
Pendidik mempunyai tanggung jawab  pendidikan tidak terhadap setiap anak, melainkan terhadap anak tertentu ialah: Anak kandungnya sendiri atau terhadap anak dimana ia menjadi wali-nya. Atau dapat sebagai pendidik karena jabatan.
3.      Faktor Anak Didik
Apakah obyek pendidikan? Apakah sasaran kegiatan mendidik? Jawabannya ialah :Anak Didik. Siapak anak didik itu?
Arti anak didik dalam pengertian pendidikan pada umumnya ialah:
Tiap orang atau sekelomok orang yang menerima pengaruh dari seseorang orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Arti anak didik dalam pengertian pendidikan yang khusus atau sempit: anak yang belum dewasa yang diserahkan kepada tanggung jawab pendidik.
Penurut pengertian secara khusus ini dapat diartikan 2 macam:
a.). Orang yang belum dewasa
b). Orang yang menjadi tanggung jawa pendidik.
Anak itu harus dididik, karena pada hakekatnya anak itu makhluk susila. Tanpa pendidikan ia tidak akan mencapai tingkat kesusilaan. Anak menurut sifat-sifatnya dapat dididik dan mempunyai bakat-bakat dan disposisi untuk dapat dididik.
4.      Faktor Alat-alat
Di dalam kegiatan –kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan perlu menggunkan alat-alat pendidikan. Bentuk-bentuk alat-alat pendidikan itu misalnya ialah :
a.       Perintah, larangan
b.      Dorongan, hambatan
c.       Nasehat, anjuran
d.      Hadiah, hukuman
e.       Pemberian kesempatan, menutup kesempatan.
5.      Faktor Alam Sekitar (Milieu)
Apakah yang dimaksud faktor alam sekitar itu? Adapaun yang disebut dengan faktor alam sekitar atau lingkungan ialah segala sesuatu yang ada dikeliling anak. Bebrapa ahli pendidik membagi milieu ini menjadi 3 bagian ialah:
a.       lingkungan keluarga
b.      lingkungan sekolah
c.       linkungan masyarakat

KESIMPULAN
Sekarang sudah terang bagi kita, betapa penting dan perlunya pendidikan bagi anak-anak. Dan jelaslah pula mengapa anak-anak itu harus mendapat pendidikan. Dalam pada itu dari uraian-uraian dimuka jelas kiranya apa yang dimaksud dengan pendidikan. Secara sederhana dapat kita simpulkan sebagai berikut:
Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan  ysng diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya ( jasmani dan rohani ) kearah kedewasaan agar berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia.
Adapun faktor-faktor pendidikan diantaranya:
1. Faktor Tujuan
2. Faktor Pendidik
3. Faktor Anak Didik
4. Faktor Alat-alat
5. Faktor Alam Sekitar (Milieu)
Kesemuanya berpengaruh kepada perkembangan anak didikdal menuju kedewasaan jasmani dan rohani.
Jadi, jelaslah kelima faktor-faktor tersebut merupakan komponen-komponen yang harus ada didalam pendidikan.
Sebab :
1.  tidak mungkin orang mendidik tanpa tujuan
2.  tidak mungkin orang pendidikan diberikan tanpa seorang pedidik
3.      tidak mungkin orang mendidik tanpa anak didik
4.      tidak mungkin orang mendidik tanpa alat-alat pendidikan ( nasehat, contoh )
5.      Tidak mungkin anak didik hidup tanpa lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar